Camel Milk and Urine

Beberapa waktu lalu Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nasir terlihat dalam video yang meminum susu dicampur dengan urine Unta (lihat: Kontroversi ‘minum kencing unta’ Bachtiar Nasir jadi perdebatan politik).  Perdebatan mengenai faedah dan mudarat ataupun najis dan tidaknya terus menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Tak lepas Ketua GNPF MUI pun melayangkan beberapa hadist mengenai faedah dari susu dan urin unta.

Dari sisi ilmiahpun sudah banyak kajian mengenai susu dan urin unta, berikut artikel yang membahas susu maupun urine unta:

1. Metabolomic and elemental analysis of camel and bovine urine by GC–MS and ICP–MS, https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1319562X15001965 – open access

penulis juga mensitir buku mengenai terapi menggunakan urin yang diterbitkan tahun 1971.

Armstrong, 1971, J.W. Armstrong, The Water of Life: A Treatise on Urine Therapy, Health Science Press, Rustington, UK (1971)

2. Characterization and Determination of Major Bioactive Acids in Camel Urine Using Gas Chromatography Mass-spectrometry, http://www.ijpsonline.com/articles/characterization-and-determination-of-major-bioactive-acids-in-camel-urine-using-gas-chromatography-massspectrometry.html?view=mobile – open access

penulis mensitir tulisan mengenai kandungan urin  untayang diterbitkan tahun 1925.

Read BE. Chemical constituents of camel’s urine. J BiolChem 1925

dan masih banyak lagi.

Bila dilakukan pencarian dengan kata kunci “camel milk urine” di sciencedirect, akan memunculkan 1060 hasil. Pada springerlink, akan memunculkan 743 hasil (22 Maret 2018).

 

Sebagai penutup, peneliti telah melakukan kajian yang terus berkelanjutan untuk membuktikan ataupun mengembangkan potensi dari faedah susu dan urin unta.  Perihal yang mendasari dilakukannya penelitian ini salah satunya adalah hadist Rasulullah mengenai faedah susu dan urin unta.

 

 

  1. No trackbacks yet.

Leave a comment